alatternakayam – Umumnya, masih banyak peternak yang berpikir bahwa nutrisi yang dibutuhkan ayam hanya berupa energi, protein (asam amino), asam lemak, mineral hingga vitamin semata. Namun terdapat komponen sederhana yang mempunyai peran luar biasa, yaitu air. Pasalnya tanpa adanya air, semua proses metabolisme dalam tubuh tidak dapat berjalan.

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok unggas yang harus dipenuhi dalam proses budi daya, selain udara dan pakan (UAP). Untuk itu, ketersediaan air baik dari sisi kualitas maupun kuantitas menjadi faktor mutlak yang berdampak pada produksi unggas.

Dalam tubuh ayam, air berperan sebagai thermolegulator dalam pengantar panas hasil reaksi kimia dalam proses metabolisme. Selain itu, dalam proses pencernaan, air berfungsi sebagai media untuk aktivitas metabolis dan membantu proses enzimatis pencernaan sebelum zat-zat tersebut diserap oleh tubuh. Selain itu, air juga mempunyai peranan sebagai cairan sinovial pelumas bagi pertautan tulang serta sebagai cairan cerebrospinalis (berada di sekitar medulla spinalis dan otak), yang berfungsi untuk bantalan dari sistem saraf. Sementara itu dari segi kimia, air berperan untuk penambahan oksigen atau pengurangan hidrogen (oksidasi), penambahan atau penghilangan asam fosfat dan pemecahan atau pembentukan ikatan-ikatan karbon dengan karbon.

Selain untuk kebutuhan minum ternak, secara teknis air juga dibutuhkan untuk kegiatan operasional dalam sebuah peternakan. Seperti untuk media vaksinasi dan medikasi, kebersihan lingkungan kandang, kegiatan biosekuriti seperti sanitasi dan disinfeksi kandang, disinfeksi tempat pakan dan minum, disinfeksi kendaraan serta untuk kebutuhan sehari-hari karyawan kandang. Melihat begitu pentingnya ketersediaan air baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, maka peternak harus memperhatikan bagaimana manajemen air dalam proses budi daya unggasnya.

Kebutuhan dan kualitas air minum

Konsumsi air yang diperlukan unggas dapat mencapai 2 kali lipat dari kebutuhan pakannya atau sekitar 1,8 – 2 kali (suhu udara 21ºC) dari kebutuhan pakan harian. Konsumsi air minum ini akan berubah seiring dengan perubahan kondisi lingkungan. Dalam artikel berjudul “Kualitas Air Minum makin Penting Ketika Antibiotik Terbatas” yang diterbitkan di majalah Poultry Indonesia, Prof. (Ris). Dr. Ir. Budi Tangendjaja, M.S., M.App.Sc. selaku Konsultan Teknis, Nutrisi dan Teknologi Pakan, menjelaskan bahwa air merupakan zat gizi yang harus disediakan dan jumlahnya tergantung dari konsumsi pakan, bisa 2-4 kali lipat dari konsumsi pakan. Jika konsumsi pakan ayam petelur sebesar 115 gram, maka air minum yang dibutuhkan setiap harinya sebesar 250-400 ml. Jumlah air yang diminum ayam akan dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan juga komposisi pakan.*Operator Research Farm Closed House Fakultas Peternakan, UGM

Sumber: poultryindonesia.com