Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menegaskan komitmennya untuk mengembangkan klaster peternakan ayam ras petelur berbasis kerakyatan. Dalam audiensi di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) pada Kamis (2/1), Bupati Bone terpilih, Andi Asman Sulaiman, memaparkan inisiatif pengembangan peternakan ayam petelur rumah tangga yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu di pedesaan. Program ini bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan bergizi, memberdayakan ekonomi desa, dan membantu pengentasan kemiskinan.
“Kabupaten Bone siap menjadi pelopor dalam pengembangan klaster ayam petelur berbasis rumah tangga. Dengan dukungan Kementan, kami optimis inisiatif ini dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sekaligus menciptakan lapangan kerja di desa,” ujar Andi.
Sebagai mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bone, Andi menekankan pentingnya ketahanan pangan berbasis desa sebagai prioritas utama. Ia berharap Kementan dapat mendukung program ini dengan memberikan bantuan bibit ayam petelur untuk masyarakat miskin sebagai langkah awal pelaksanaan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan menyambut baik inisiatif ini dan menjadikan Kabupaten Bone sebagai salah satu lokasi uji coba Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Program ini dirancang untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber protein hewani melalui peternakan ayam petelur skala rumah tangga.
“Pekarangan Pangan Bergizi bukan sekadar program, tetapi merupakan upaya nyata pemerintah untuk memastikan setiap rumah tangga memiliki akses protein hewani yang terjangkau,” ujar Direktur Jenderal PKH, Agung Suganda.Dalam skema P2B, pemerintah memberikan bantuan berupa 600 ekor ayam petelur berumur 16 minggu untuk setiap kelompok yang terdiri atas 15 rumah tangga. Ayam tersebut diharapkan menjadi aset produktif untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan gizi masyarakat pedesaan.
Sinergi antara Kementan dan Pemerintah Kabupaten Bone diharapkan dapat menjadikan program ini sebagai model keberhasilan ketahanan pangan berbasis kerakyatan. Dengan keberhasilan ini, dampak positif program P2B diharapkan dapat meluas ke seluruh Indonesia, memberikan akses pangan bergizi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Sebelumnya, program serupa telah diterapkan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sebagai lokasi percontohan. Langkah Bone untuk bergabung dalam program ini memperkuat komitmen nasional dalam menyediakan pangan bergizi bagi masyarakat kurang mampu di pedesaan.shara
Sumber: troboslivestock.com