Alatternakayam – Kolibasilosis, semua peternak ayam terutama broiler sudah pasti pernah merasakan kerugian yang diakibatkannya. Walau kini sudah banyak peternak yang well educated, namun masih ada saja yang kecolongan dan berulang.

Kendati banyak yang tahu mengenai penyakit ini, namun misteri mengapa ketika kasus kolibasilosis dapat terus “membunuh” peternak secara berulang memang tak pernah bisa diungkap.
Apalagi ketika harga ayam sedang mentok di level terbawah seperti beberapa waktu belakangan, keberadaan penyakit pasti akan menambah derita peternak, terutama peternak kecil mandiri.

“Teman Hidup” Semua Makhluk Hidup

Bakteri Escherichia coli atau lazim disebut E. coli, merupakan bakteri yang normal hidup pada saluran pencernaan makhluk hidup bahkan ketika suatu makhluk tersebut lahir, termasuk manusia (Kohl, 2018). Bakteri tersebut juga normal terdapat banyak di lingkungan peternakan ayam.

Beberapa peneliti mengategorikan bakteri ini sebagai bakteri komensal yang tergolong pembusuk, dimana dia dapat membantu proses pencernaan di saluran cerna. Meskipun kebanyakan di antaranya non-patogen, beberapa menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada berbagai makhluk hidup termasuk ayam.
Berdasarkan klasifikasi terbaru menurut uji serologis yang dilakukan berbagai ilmuwan, simpelnya E. coli dibagi menjadi E. coli yang patogen dan non-patogen. Anben et al. (2001), mengelompokkan E. coli yang bersfiat patogen sesuai gejala klinis yang ditimbulkan antara lain penyebab diare dan septisemia sebagai Avian Pathogenic Escherichia Coli (APEC). Galur ini merupakan galur yang berhubungan dengan karakteristik penyakit ketika terjadi infeksi penyakit oleh E. coli maka penyakit tersebut dinamakan kolibasilosis.
Bakteri E. coli juga dapat… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Mei 2023. (CR)
Sumber: majalahinfovet.com