Alatternakayam – Menjaga kesehatan ayam sangat penting dilakukan. Kesehatan ayam memberikan pengaruh secara langsung terhadap produksi yang dihasilkan. Segala sesuatu yang menyebabkan penyakit pada ayam harus dicegah. Sebab, pencegahan penyakit lebih mudah dilakukan dan memiliki dampak kerugian yang lebih kecil dibandingkan dengan mengobatinya.
Pemahaman akan persiapan sebelum disinfeksi sangat penting dicermati, mengingat hal ini dapat meningkatkan keberhasilan dekontaminasi dan mencegah risiko toksisitas disinfektan.
Dekontaminasi atau proses membasmi mikroorganisme patogen menjadi langkah yang tepat dalam upaya mencegah penyebaran penyakit pada kandang ayam. Dalam praktiknya di lapangan, dekontaminasi dapat dilakukan dengan beberapa tindakan. Salah satu proses dekontaminasi yang tidak boleh terlewatkan adalah disinfeksi.
Dapat dikatakan, disinfeksi adalah suatu kegiatan dekontaminasi yang menggunakan bahan kimia cair (disinfektan) untuk membasmi hampir seluruh jenis mikroorganisme patogen. Hal tersebut disampaikan oleh Alfred Kompudu selaku National Technical Advisor Food and Agriculture Organization (FAO). Ia menyebut bahwa disinfeksi mampu membunuh mikroorganisme patogen yang tidak bisa dimatikan hanya dengan melakukan pembersihan saja.
“Ketika melakukan disinfeksi pada kandang ayam, peternak bisa mengurangi mikroorganisme penyebab penyakit dengan persentase 100%. Berbeda dengan pembersihan saja yang hanya bisa mengurangi mikroorganisme dengan persentase sekitar 80%. Kendati demikian, pembersihan kandang jangan sampai dilewatkan,” terang Alfred ketika ditemui Poultry Indonesia di kantornya, Kompleks Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/2).
Dengan demikian, penulis merasa tertarik membahas mengenai langkah-langkah yang harus diperhatikan sebelum melakukan disinfeksi kandang. Setelah membaca ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui pemahaman yang harus dipersiapkan sebelum melakukan disinfeksi. Pasalnya, kesiapan peternak melakukan disinfeksi akan menentukan keberhasilan dekontaminasi, yang kemudian dapat menjamin kesehatan dan hasil produksi ternak yang dihasilkan.
Pembersihan sebelum disinfeksi
Menurut FAO, pembersihan dan disinfeksi menjadi kunci utama pada prinsip biosekuriti dalam peternakan unggas. Alfred menyerukan bahwa melakukan pembersihan sebelum disinfeksi sangat memengaruhi mekanisme kerja disinfektan. Sebenarnya melakukan pembersihan terbilang sederhana, tetapi memiliki peran yang krusial sebagai penentu kesuksesan disinfeksi.
“Secara aplikasinya, pembersihan terdapat dua macam yaitu pembersihan kering dan basah. Dalam pembersihan kering, peternak diharapkan dapat mengangkat semua kotoran benda atau partikel organik maupun non-organik. Kemudian pembersihan basah untuk menghilangkan kotoran yang tidak terjangkau melalui pembersihan kering. Kalau tidak dilakukan pembersihan yang baik, maka disinfektan tidak akan bekerja dengan baik. Karena disinfektan akan bekerja secara optimal jika tidak ada benda yang menghalanginya,” paparnya.
Pembersihan kering dapat menggunakan sapu, sekop, dan kain lap untuk menghilangkan debu, tanah dan benda kering lainnya. “Pada pembersihan kering, seharusnya peternak mengangkat semua kotoran di dalam kandang seperti sarang laba-laba, debu, dan benda kotor lainnya yang terdapat pada kandang. Pembersihan kering diawali dengan proses menyapu, membersihkan dinding, dan langit-langit kandang. Kemudian semua kotoran tersebut dimasukkan ke dalam karung untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir,” terangnya
Selanjutnya, peternak melakukan pembersihan basah. Pembersihan ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi potensi aerosolisasi virus. Dalam praktiknya peternak dapat menggunakan sabun atau detergen yang dicampurkan dengan air. Pemilihan detergennya pun, peternak bisa menggunakan detergen bubuk yang biasa dipakai untuk mencuci pakaian, sebab detergen bubuk memiliki harga yang ekonomis tanpa mengurangi efektivitasnya.
“Dalam pembersihan basah membutuhkan detergen. Sebenarnya, detergen sudah termasuk ke dalam bagian disinfektan, karena detergen dapat membunuh kuman. Tetapi, tidak semua kuman penyebab penyakit dapat mati dengan detergen, namun kuman AI dapat mati. Itu sebabnya saat AI sedang merebak, peternak digencarkan untuk melakukan pembersihan basah menggunakan detergen,” kata Alfred.
Sumber: poultryindonesia.com