Alatternakayam – Ibarat sebuah kendaraan yang harus diistirahatkan sejenak ketika menempuh perjalanan jauh, kandang sebagai tempat yang digunakan dalam proses budi daya broiler pun juga membutuhkan fase istirahatnya. Setelah satu periode penuh digunakan untuk pemeliharaan, kandang perlu dipersiapkan ulang sebelum memulai pemeliharaan kembali pada periode berikutnya.

Walaupun dianggap merugikan, namun mengistirahatkan kandang sejenak bisa menjadi faktor penentu keberhasilan produksi broiler di periode berikutnya. Dan lebih jauh lagi dapat memengaruhi tingkat tantangan penyakit pada kandang di masa mendatang.

Pasalnya, setelah ayam habis dipanen akan tertinggal sisa-sisa pemeliharaan, seperti kotoran, litter, debu, bulu, serta bibit penyakit yang apabila tidak dibersihkan dapat mengancam proses pemeliharaan pada periode berikutnya. Untuk itu, perlu adanya proses pembersihan, desinfeksi dan sanitasi serta masa istirahat kandang untuk meminimalkan jumlah bibit penyakit yang mengancam.

Namun demikian, mungkin masih ada peternak yang menyepelekan penerapan istirahat kandang yang cukup. Masih ada pemikiran bahwa istirahat kandang yang dilakukan setelah proses panen sekilas dianggap seperti merugikan peternak, karena produksi harus terhenti. Pasalnya peternak ingin mengejar efisiensi kandang dengan memperpendek waktu istirahatnya, sehingga dalam setahun frekuensi periode pemeliharaan semakin tinggi, dan secara kuantitas panen pun lebih banyak.

Selain itu, juga ada peternak yang beralasan ingin mengejar sebuah momen tertentu. Seperti mengejar momen hari besar keagamaan nasional (HBKN) dimana biasanya harga livebird (LB) akan tinggi, atau aji mumpung karena harga day old chick (DOC) sedang murah. Mungkin cukup logis, namun apakah hal demikian tepat? Untuk itu, menarik bagi penulis untuk membahas pentingnya fase istirahat kandang dan apasaja yang harus dilakukan pada fase tersebut.

Pentingnya istirahat kandang

Secara sederhana, istirahat kandang merupakan fase membiarkan kandang kosong tanpa aktivitas apapun setelah dilakukan proses pembersihan dan penyemprotan desinfektan guna menekan bibit penyakit pada kandang. Dengan berpegang pada teori bahwa jika bibit penyakit tidak mendapatkan hospes atau tempat menempel serta lingkungan yang sesuai maka lama-kelamaan bibit penyakit tersebut akan mati atau setidaknya kemampuan menyerang hospes ayam akan melemah. Di sinilah tujuan istirahat kandang yang sebenarnya, sehingga bibit penyakit dapat ditekan seminimal mungkin.

Teori rantai makanan menjelaskan bahwa dimana banyak mangsa maka secara alamiah akan mengundang predatornya. Seperti halnya ketika banyak kumpulan rusa maka disitu juga akan muncul harimau, singa atau predator lain. Pun dalam sebuah proses budi daya broiler, tentu juga dapat mengundang predatornya sendiri, baik yang kasat mata seperti tikus, ular, biawak maupun yang tidak kasat mata seperti bibit penyakit baik bakteri, virus, jamur maupun mycoplasma.

Hal semacam ini apabila tidak dikendalikan dengan baik, maka akan mengancam keberlangsungan usaha budi daya. Seperti halnya pada bakteri, virus dan bibit penyakit lainnya, jika tidak dilakukan usaha pengendalian atau meminimalisir jumlahnya, maka berbagai ancaman penyakit siap menyerang.

Hal ini secara erat juga berkaitan dengan proses istirahat kandang. Yang mana apabila proses produksi tidak diberhentikan terlebih dahulu, maka bibit penyakit yang mungkin ada pada periode produksi sebelumnya akan terus berkembang. Jika hal ini dibiarkan maka agen penyakit tersebut akan terus menumpuk, sehingga dimasa mendatang tantangan penyakit pada kandang tersebut akan semakin besar. Untuk itu, istirahat kandang dilakukan guna memotong siklus hidup bibit penyakit yang mungkin ada pada periode pemeliharaan sebelumnya.