Era industri 4.0 telah mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang industri dan teknologi peternakan unggas. Di bidang tersebut, perkembangan teknologi digital bahkan telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien.
“Dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala Internet of Thing (IoT), dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air,” tutur Direktur Utama BroilerX, Prastyo Ruandhito dalam acara ‘Jumpa Publik: Teknologi Tepat Guna Penentu Daya Saing Perunggasan Nasional’ yang diselenggarakan oleh Indonesia Livestock Alliance (ILA) secara daring pada Rabu (1/2).
Lebih jauh, Prastyo memaparkan, dengan adanya big data, para pelaku usaha unggas bisa mendapatkan layanan teknologi informasi sebagai katalis sistem tata kelola perunggasan berbasis digital yang mampu membantu usahanya untuk menjadi lebih bankable. Dalam pemanfaatan teknologi digital tersebut, kemampuan suatu usaha perunggasan dalam menyerap berbagai teknologi terkini menjadi faktor terpenting, sehingga adopsi teknologi dapat berlangsung dengan baik, dan diraih manfaatnya untuk produktifitas serta efisiensi usaha perunggasan yang dijalankannya.
Dengan demikian, ia menandaskan, suatu usaha perunggasan harus bisa mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya untuk dapat mengadopsi teknologi digital, agar sebesar-besarnya termanfaatkan bagi aktifitas usaha yang dijalani. Keunggulan pemanfaatan teknologi inilah yang menjadi salah satu faktor penentu penting dalam peningkatan daya saing baik di tingkat regional maupun global.
Jika hal itu bisa diterapkan oleh para pelaku usaha perunggasan di Indonesia, maka kompetensi suatu usaha perunggasan akan terbentuk. Sehingga harapannya keunggulan daya saing pun makin meningkat berkat efisiensi dan produktifitasnya yang dicapai.shara
Sumber: troboslivestock.com