Alatternakayam – Telur ayam bahagia, hasil riset panjang Prof Ali Agus mendapatkan sertifikasi internasional dari Humane Farm Animal Care (HFAC) sebagai telur ayam yang diproduksi dari budidaya free range. Sertifikat diserahkan dalam acara yang digelar secara hybrid pada Sabtu (31/12/2022).
Sertifikat diserahkan oleh HFAC Global Program Director – Luiz Mazzon Neto secara virtual kepada Direktur PT Agromix Lestari Group – Arya Khoirul Hammam sebagai induk dari PT Berkah Sari Lestari – operator produksi telur ayam bahagia. Saat itu dia menyatakan pemegang sertifikat ini berhak memberi label “Certified Humane, Raised and Handled”. Dia pun mengatakan, telur ayam bahagia ini merupakan produk perunggasan free range di Indonesia yang pertama kali mendapatkan sertifikat dari HFAC.
“Syarat dari sertifikasi ini adalah manajemen pemeliharaan ayam telah memenuhi standar kesejahteraan hewan. Sehingga memungkinkan ayam untuk mengekspresikan perilaku alaminya, pada semua sistem kandang yang diijinkan oleh HFAC,” dia menjelaskan. Level terendah sistem cagefree (kandang bebas sangkar), level menengah free range (kandang umbaran) dan level tertinggi adalah sistem ayam pastura (ayam yang digembalakan).
Telur ayam bahagia ini, setelah mendapatkan pendampingan dan audit dari lembaga yang berkedudukan di Virginia – Amerika Serikat resmi diakui telah menerapkan prinsip manajemen budidaya ayam petelur free range. Populasi ayamnya saat ini 1.000 ekor di farm Kalijeruk dan 3.000 ekor di tempat lain.
“Ada banyak standar fasilitas yang harus disediakan, misalnya harus ada shelter yang dilengkapi dengan tempat pakan dan minum, tempat bertelur (nest), halaman, tempat bertengger, dll. Ukuran – ukurannya pun juga ditentukan HFAC,” ungkap Prof Ali Agus – peneliti telur ayam bahagia pada sesi syukuran atas diraihnya sertifikasi Humane yang digelar di Joglo Andini Bawono Lestari – kompleks peternakan terpadu PT Agromix Lestari – kawasan Kalijeruk, kab Sleman, DI Yogyakarta ini.
Telur ayam bahagia ini, dikatakan Ali Agus, memiliki kadar protein yang lebih tinggi, low allergenic dan kadar kolesterol yang relatif lebih rendah. Selain itu, kadar mineral mikro Fe, Mn, Zn dan Se juga jauh lebih tinggi dibanding telur dari peternakan intensif.
Acara syukuran sertifikasi ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada – Prof Budi Guntoro kemudian diserahkan kepada Prof Ali Agus. Disaksikan oleh Kepala Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta – Deni Mulyana, jajaran pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) prov DI Yogyakarta, dinas yang membidangi fungsi peternakan provinsi DIY dan kab Sleman, serta perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan HKTI dan mitra PT Agromix Lestari dalam memproduksi telur ayam cage free.
Prof Ali Agus menyatakan, beberapa KWT yang telah mendapatkan bantuan ayam petelur dan menjadi mitra Agromix Lestari Group juga mendapatkan bimbingan teknis budidaya layer cage free maupun free range. “Meskipun belum sepenuhnya sesuai standar dari HFAC. Tetapi kami yakin mereka akan berkembang. Semua memang harus melalui proses. Kita memang juga menginginkan agar produksi telur ayam bahagia atau budidaya ayam free range ini ada di peternak-peternak kecil, skala 200, 500 sampai 1.000 -2.000 ekor. Agar ekonomi rakyat kuat,” dia menerangkan.
Dia menambahkan, peternak rakyat tidak akan kesulitan mengejar standar budidaya ayam free range ini. Karena justru sifatnya ekstensif, dapat dilakukan dengan teknologi sederhana. Hanya pakan saja, yang nanti harus mengambil dari PT Agromix Lestari karena bahan dan formulasinya sudah dikhususkan untuk spesifikasi budidaya ekstensif berstandar HFAC.
Sistem Produksi
Direktur PT Agromix Lestari Group – Arya Khoirul Hammam menyatakan sampai saat ini masih membatasi peserta kemitraan produksi telur ayam free range ini. Sebab dia masih berfokus pada upgrading sistem budidaya mitra-mitra terutama dari KWT agar semakin sesuai dengan standar HFAC. Kesesuaian ini penting agar berhak disematkan label telur ayam bahagia.
Diantaranya, sebut dia, harus tersedia fasilitas-fasilitas seperti tempat pakan / minum, tempat mematuk pakan alami / hijauan, mandi debu (jw = kekipu), sarang bertelur. Bahkan harus ada area khusus mengepakkan sayap, bertengger, berlari, dan bersosialisasi. Semuanya terstandar dengan ukuran dan rasio ketersediaan setiap populasi tertentu.
Ali Agus mengatakan produktivitas telur ayam bahagia hen day bisa sampai 80%. Memang lebih rendah daripada peternakan layer pada umumnya. Namun peternak dapat mengeksplorasi status telur free range untuk menggarap niche market untuk mendapatkan value yang lebih besar.
Seakan menyambung pernyataan itu, menurut Arya harga jual telur free range jauh lebih tinggi daripada telur layer pada umumnya. “Bahkan pengontrol harganya adalah peternak. Batasannya adalah seberapa mampu peternak free range daya merketing-nya peternak sendiri. Harga juga bisa berbeda-beda untuk setiap pembeli. Jatuh harganya bisa di atas Rp 40 ribuan perkg,” jelasnya.
Saat ini, sambung dia, telur ayam bahagia sudah disuplai ke beberapa hotel dan restoran ternama di Yogyakarta dan sebuah rumah sakit pendidikan. Ada pula agen-agen khusus yang telah berlangganan, biasanya mengambil sendiri telur ayam bahagia ke kandang