Alatternakayam – Harga telur yang menembus diatas Rp 30.000 per per kg di tingkat konsumen/pasar terutama di wilayah DKI Jakarta bukan kesengajaan dari peternak untuk menaikkan harga, tetapi dipicu oleh lonjakan permintaan menjelang festival natal dan tahun baru (Nataru).

Rumah Bersama sebagai wadah bagi Pinsar Petelur Nasional (PPN), Pinsar Indonesia (PI), Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), Koperasi Pinsar Petelur Indonesia, Koperasi Peternak Petelur Lampung, Koperasi Kendal, Koperasi Putra Blitar serta Koperasi Srikandi Blitar mengambil peran penting guna meredakan gejolak sekaligus mengupayakan kestabilan harga telur saat ini.

Yudianto Yosgiarso selaku Inisiator Rumah Bersama mengutarakan bahwa pihaknya sepakat untuk membantu pemerintah dalam upaya mangatasi gejolak harga telur saat ini. Harga telur meroket akibat kebutuhan meningkat baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa menjelang momen Nataru.

“Terindikasi bahwa penjualan harga telur partai di Jakarta kembali mencapi level Rp 28.000 – Rp 29.000 per kg. Padahal sebelumnya Asosiasi peternak bersama dengan koperasi sudah berusaha meredam harga telur supaya turun. Sayangnya, usaha ini hanya mampu menahan selama 2-3 hari saja, bahkan selanjutnya harga telur kembali meroket,” papar Yudianto saat memberikan konferensi pers melalui aplikasi Zoom pada Kamis (1/12).

Guna mengatasi persoalan tersebut, lanjut Yudianto, Rumah Bersama bersepakat untuk mengajak seluruh anggotanya agar menjual partai telur ke DKI Jakarta maksimal Rp 27.500 per kg. Harga tersebut sudah meliputi ongkir sebesar Rp 1.200 per kg telur dan biaya eggtray senilai Rp 500 per kg telur.

“Hal ini ditentukan supaya peternak di wilayah timur khususnya wilayah Blitar tidak merasa dirugikan. Pasalnya, Blitar merupakan area paling jauh untuk menjual telur ke DKI Jakarta,” sebut Yudianto.

Tidak hanya itu, menurut Yudianto, Rumah Bersama juga menyediakan telur sebanyak 50 truk. Per truknya berisi 5 ton telur dengan harga Rp 27.500 per kg. Diperuntukkan bagi pemerintah sewatu-waktu membutuhkan telur dalam rangka upaya stabilisasi harga telur.

“Semoga langkah ini bisa membantu meredakan harga telur yang naik saat ini. Kami pun berharap peternak anggota dapat mentaati kesepakatan ini,” pesannya.ed/zul