Alatternakayam – PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk (CPIN) melalui anak perusahaannya, PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) berlokasi di Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, melakukan ekspor perdanya DOC (day old chick) anak ayam umur satu hari jenis ayam petelur (layer) ke Singapura. Pelepasan ekspor dilakukan di Area Balai Karantina Pertanian Surabaya Senin, (28/11).

Indonesia saat ini berpeluang besar untuk memenuhi kebutuhan Singapura mengingat potensi surplus DOC FS Layer Indonesia tahun 2022 berada di sekitar 18% sehingga masih terbuka sekitar 30% atau 11 juta ekor untuk pasar ekspor. Selain itu, produksi telur saat ini di Singapura baru memenuhi 30% dari total kebutuhan telur nasional. Negara Singapura pada tahun 2021 membutuhkan telur sekitar 2 milyar butir, untuk memenuhi kebutuhan ini Singapura membutuhkan sekitar 7,2 juta ekor layer produktif. Hal inilah yang menjadi peluang untuk melakukan penetrasi ke pasar Singapura.

Menurut Tjiu Thomas Effendi selaku Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk menyampaikan bahwa CPJF berhasil mendapatkan kepercayaan dari salah satu peternakan ayam layer di Singapura untuk mengirim DOC FS layer strain Hy-Line Brown sebanyak 85.850 dengan nilai SGD 127.500 atau setara Rp. 1.454.392.500. Keberhasilan ini diperoleh setelah melewati  proses desk audit dan onsite review ketat yang dilaksanakan Singapore Food Agency (SFA) pada tanggal 18-21 Juli 2022 yang lalu.

“Ekspor perdana DOC FS layer ke Singapura ini juga menjadi kado hadiah terindah bagi kami, PT CPJF yang tahun ini berusia 50 tahun. Semoga momen ini menjadi milestone bagi perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan kemampuannya, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga pasar regional dan pasar global,” ungkap Thomas.

Lebih lanjut Thomas mengungkapkan bahwa pada bulan Juli lalu CPIN juga telah mengekspor 50 ton karkas daging ayam beku ke Singapura, dimana sampai dengan November ini CPIN telah mengekspor 260 ton ayam karkas beku yang bernilai kurang lebih SGD 1 juta. Selain Singapura, CPIN juga telah menembus pasar Timor Leste, Papua Nugini, Qatar dan Jepang. Beberapa produk yang telah di ekspor di samping DOC FS Broiler dan Layer, yakni pakan ternak, karkas ayam beku dan berbagai produk olahan daging ayam.

Sementara itu H. E. Suryo Pratomo, Duta Besar Indonesia untuk Singapura mengungkapkan bahwa meskipun pasar Singapura tidak terlalu besar karena penduduknya hanya sekitar 5,5 juta. Namun karena jaminan kerjasama perdagangan yang luas, Indonesia dapat terus memanfaatkan peluang ekspor yang tidak dapat dipenuhi oleh negara tertentu dan menggunakan Singapura untuk menembus pasar-pasar di berbagai negara lainnya.

“Komitmen dari KBRI untuk Singapura untuk mendukung langkah-langkah peningkatan produk ekspor dari Indonesia termasuk ekspor untuk ayam berikut produk-produk turunannya. Saya percaya sinergi antara para pemangku kepentingan termasuk dari pemerintah dapat terus kita pererat, niscaya ekspor ayam dan produk-produk perunggasan lainnya akan terus meningkat dikemudikan hari dan akan lebih banyak lapangan kerja demikian juga devisa yang masuk untuk negara,” jelas Suryo.

Masih dalam rangkaian acara yang sama, drh Agung Suganda, M.Si., selaku Direktur Perbibitan Produksi Ternak, Ditjen PKH mengungkapkan bahwa saat ini baru satu unit breeding farm CPJF di Gempol Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang telah disetujui oleh Pemerintah Singapura melalui SFA. Prestasi ini tentunya telah melewati proses panjang dimulai dengan tahapan desk audit dan onsite review kesesuaian di lapangan terkait persyaratan dan ketentuan dari Singapura.

“Kami menaruh harapan besar kepada PT. CPI dan juga breeding farm lainnya untuk terus meningkatkan produktivitas dan penguatan daya saing serta dapat memenuhi ketentuan persyaratan pasar ekspor,” harap Agung.

Selain itu, Ir. Bambang, MM., selaku Kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan pelaksanaan ekspor perdana DOC FS layer PT Charoen Pokphand Indonesia hari ini memberikan torehan sejarah bagi perunggasan Indonesia yang pertama kali mampu mengekspor DOC ke Singapura.

“Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada CPIN yang telah memberikan dukungan yang luar biasa termasuk terhadap kemajuan pertanian, hingga sampai sekarang telah berhasil mengekspor karkas kita juga ke Singapura, Timor Leste. Ini adalah rangkaian-rangkaian upaya terus memberikan dukungan kepada pembangunan pertanian,” ungkap Bambang.

Sumber: poultryindonesia.com