Alatternakayam – Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) bersama beberapa peternak broiler mandiri dari Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi demo bagi-bagi ayam kepada masyarakat secara gratis di Malang, Kamis (29/9). Hal ini ditengarai oleh kekesalan para peternak lantaran rendahnya ayam hidup di tingkat peternak.
Peternak broiler mandiri dari Jatim, Fathoni menyampaikan bahwa hari ini pihaknya membagikan ayam secara gratis kepada warga yang berada di sekitar kandang miliknya. Dirinya mengeluhkan bahwa terus mengalami kerugian akibat keserakahan para perusahaan besar yang melakukan budi daya secara besar-besaran, sehingga membuat usahanya mati.
“Kami telah banyak berkoordinasi dan menyampaikan aspirasi kepada Lembaga dan Kementerian terkait, mulai dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan hingga Pemerintah Daerah. Kami selalu meminta adanya regulasi yang dapat melindungi kami para peternak kecil dalam berusaha. Namun fakta di lapangan belum sesuai dengan apa yang diharapkan para peternak,” ungkapnya.
Fathoni menambahkan bahwa melalui aksi bagi-bagi ayam ini, peternak ingin menyampaikan dan memperlihatkan bahwa saat ini peternak sedang menderita dan berdarah-darah mempertahankan usahanya. Untuk itu, perlindungan dan bantuan dari pemerintah sangat diharapkan oleh peternak.
Di tempat yang terpisah, Alvino Antonio selaku Ketua KPUN mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekesalan peternak mandiri, karena selalu berulang-ulang harga ayam di kandang murah. Padahal hal tersebut dapat dicegah dari awal.
“Saat ini kita tahu bersama bahwa harga sarana produksi peternak selalu melebihi harga jual ayam hidup. Kondisi tersebut yang menyebabkan peternak akan selalu merugi. BEP peternak unggas mandiri di Rp21.000/kg, sementara harga jual ayam hidup saat ini terendah mencapai Rp15.000 /kg,” jelas Alvino.
Menurutnya, walaupun pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah melakukan penyerapan ayam hidup di peternak mandiri, namun hal tersebut dinilai belum efektif. “Solusinya integrator tidak boleh menjual ayam hidupnya keluar, broker atau pasar becek. Sebenarnya banyak sekali yang kami mau sampaikan. Kalau keluhan kami ini tidak direspon baik, rencananya tanggal 4 Oktober, peternak akan menggelar demo di Surabaya,” pungkasnya.
Sumber: poultryindonesia.com