
Sumber Gambar: poultryindonesia.com
Alatternakayam – Industri perunggasan dalam perjalanannya memang dapat selalu tumbuh walaupun berada di dalam tekanan. Namun di balik semua tekanan tersebut, perusahaan terintegrasi mampu menjawab tekanan tersebut dengan mengekspor produk perunggasan. Begitu juga dari sektor industri obat-obatan ternak yang juga mampu mengekspor produknya ke pasar mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa jika dilihat secara kualitas, produk asal Indonesia memang sudah mampu bersaing secara global.
Perusahaan yang telah mampu mengekspor produk komoditas unggas pada tahun 2019 yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Pencapaian tersebut ditutup dengan mengirimkan kembali produk perunggasan ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dengan disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/12). Pertumbuhan ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 53% dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan lainnya yang telah mampu memperluas pasar mancanegara adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk . Setelah ekspor pertama kalinya pada tahun 2017 ke Papua Nugini sebanyak satu kontainer, perkembangan ekspornya terus meningkat. Dalam rentan waktu tiga tahun, Charoen Pokphand Indonesia (CPI) sudah mengirim produk sebanyak 200 kontainer ke berbagai negara. Dalam rangka memperluas pasar, CPI akan terus berusaha tidak hanya ekspor ke tiga negara seperti Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Papua Nugini, dan Jepang saja, akan tetapi akan merambah negara lain seperti kawasan Timur Tengah.
Pada tahun 2020, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, menargetkan akan mengekspor 431 kontainer produknya ke tiga negara yang sudah bekerja sama. Tidak hanya itu, CPI juga menargetkan untuk merambah pasar negara baru seperti Singapura, Hong Kong, Timur Tengah, dan negara lainnya. Hal ini selaras dengan visi besar Presiden Joko Widodo yang senantiasa menekankan pentingnya sebuah investasi dan ekspor agar perekonomian negara tumbuh dengan baik.
Selain CPI dan Japfa, kabar baik lain juga datang dari PT Nutricell Pacific yang telah berhasil melakukan ekspor perdana produk premiks miliknya dengan negara tujuan Vietnam pada awal tahun 2019 silam. Ekspor perdana dari perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan ternak ini sebanyak 1 kontainer premiks dengan nilai ekspor senilai 2,5 miliar rupiah.
Suaedi Sunanto, CEO PT Nutricell Pacific, menyampaikan bahwa sebagai langkah awal, Nutricell melakukan ekspor ke Vietnam karena pasar Vietnam dinilai sangat dinamis. Menurutnya, Vietnam memiliki pasar yang terbuka lebar. Dalam beberapa hal, Indonesia dan Vietnam memiliki kesamaan, antara lain konsumen yang lebih mengarah ke produksi massal serta kondisi lingkungan dan iklim.
Selain PT Nutricell Pacific, tentu yang sudah tak asing lagi adalah PT Medion Farma Jaya yang merupakan produsen obat-obatan, vaksin dan peralatan peternakan yang gencar melakukan ekspor. Sampai dengan saat ini, Medion telah mengekspor produknya ke 23 negara di Asia, Afrika dan Eropa.
Baca Juga: Antisipasi Pemeliharaan Unggas di Musim Hujan
Sumber: poultryindonesia.com