Sumber Gambar: poultryindonesia.com

Alatternakayam – Secara sederhana sanitasi bisa diartikan membersihkan atau mengendalikan mikroorganisme dengan cara menjaga kebersihan kandang dari barang-barang yang tidak diperlukan. Bahan organik dan mikroorganisme ditekan serendah mungkin sehingga tidak berpotensi menimbulkan penyakit.

Penyebab kandang dan lingkungan tidak bersih umumnya adalah kotoran berupa feses (pupuk), barang-barang peralatan kandang yang kotor dan bekas pakai, sisa pakan, debu, bulu ayam, dan lain sebagainya. Banyak peternak sering menyimpulkan bahwa apabila semua bahan yang berpotensi mencemari kandang sudah disingkirkan, maka hal itu sudah dianggap bersih. Padahal, bisa saja sebenarnya belum sepenuhnya bersih karena mikroorganisme termasuk mahluk yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, oleh karena itu sanitasi menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Cemaran di kandang bisa terjadi akibat adanya mikroorganisme seperti (virus, bakteri, jamur, protozoa, mikoplasma), spora (bakteri dan jamur), virion (virus), miselium (zat metabolit atau senyawa hasil metabolisme mikroorganisme), amatoxin (racun jamur) dan endotoxin yaitu senyawa hasil degradasi dinding sel bakteri negatif. Sedangkan cemaran dari material organik bisa disebabkan karena adanya partikel pakan, partikel tinja, fragmentasi bulu, fragmentasi jamur, guguran bulu dan lain sebagainya yang dapat tersisa di kandang. Cara mengatasinya harus menggunakan metode tertentu untuk membersihkan partikel pada material organik tersebut.  Ada juga cemaran yang lain seperti material kontaminan non-organik (elemen anorganik pakan dan tinja). Semuanya bisa berbentuk partikel-partikel kecil (PM < 2,5-PM < 10) dan juga gas (CO, SO2, NO2, H2S, Metan, Amoniak).

Pada kondisi lingkungan kering yaitu pada suhu tinggi dan kelembapan rendah yang kurang dari 45 %, sebagian besar partikel-partikel kecil (PM < 2.5 dan PM< 10) dan gas akan menjadi bagian dari debu yang disebut dengan bioaerosol. Debu yang tercemar mikroorganisme patogen menjadi alat penyebar penyakit yang sangat luas bila terbang terbawa angin, karena akan menempel dan tertimbun pada bagian-bagian bangunan seperti plafon, dinding, lantai kandang, gudang pakan, gudang telur, dan sumber air. Mikroorganisme tersebut juga dapat menyebar ke semua peralatan dan benda yang ada di dalam lingkungan kandang seperti mobil, karung pakan, kotak telur dan lainnya. Begitu juga pekerja kandang seperti pakaian dan sepatu yang mampu ikut menjadi perantara penyebaran penyakit.

Vektor hidup berupa serangga seperti nyamuk, lalat, caplak, tungau, kutu frengki, kumbang, burung liar dan tikus yang ada di sekitar kandang juga ikut memperluas dan mempercepat penyebaran mikroorganisme patogen maupun nonpatogen. Oleh sebab itu, kandang yang telah kosong harus segera dilakukan proses sanitasi dan kandang terisi yang terserang penyakit harus segera dilakukan desinfeksi. Sangat dianjurkan disinfeksi rutin pada seluruh kandang isi agar tidak menjadi sumber pencemaran penyakit.

Baca Juga: Antisipasi Serangan Penyakit Melalui Sanitasi Kandang

Sumber: poultryindonesia.com