Alatternakayam – Indo Livestock 2019 Expo & Forum, memasuki tahun ke-14, kali ini di gelar bersama Indo Feed, Indo Dairy, Indo Vet dan Indo Fisheries 2019 digelar pada 3 – 5 Juli 2019 di Grand City Convex, Surabaya.
Indo Livestock menyuguhkan perkembangagn terkini dari industri peternakan, kesehatan hewan, pakan ternak, pengolahan susu, alat-alat kedokteran hewan dan perikanan. Agung Wicaksono, Project Director PT Napindo Media Ashatama – penyelenggara Indo Livestock Expo & Forum menjelaskan hajatan ini merupakan ajang promosi dan alih teknologi bagi industri peternakan. Sekaligus menjadi wadah untuk memperkuat kapasitas industri peternakan dalam negeri dengan cara membangun kemitraan dengan industri peternakan asing.
Indo Livestock juga diharapkan menjadi platform bagi para profesional industri, peternak dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai tren dan perkembangan terkini dalam dunia peternakan serta untuk membangun jaringan pelaku industri dan peternak.
“Tahun ini, Indo Livestock Expo & Forum diikuti lebih dari 250 peserta pameran dari 25 negara termasuk 6 negara paviliun yaitu Indonesia, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Eropa dan Amerika. Sehingga menjadikan pameran peternakan ini salah satu yang terbesar di dunia,” ujarnya pada Opening Ceremony Indo Livestock 2019 Expo & Forum, Rabu (3/7).
Ia juga mengatakan, mengusu tema “Inovasi Teknologi Peternakan Menuju Revolusi Industri 4.0”, pameran ini menjadi lebih berbobot dengan ditampilkannya beberapa hal, antara lain: Paviliun Ekspor Peternakan, Paviliun UMKM Peternakan, Indo Livestock Services Award, Paviliun KUR (Kredit Usaha Rakyat) Peternakan dan Perikanan Rakyat, dan Seminar Peternakan dan Perikanan.
“Selain itu, dalam rangka mendukung program pemerintah, sosialisasi pentingnya protein hewani terus digalakkan. Sejak 2008, PT Napindo Media Ashatama berkomitmen untuk meningkatkan konsumsi gizi melalui sosialisasi pentingnya protein hewani untuk mencapai bangsa yang cerdas,” terangnya.
Terselenggaranya Indo Livestock Expo & Forum di Surabaya disambut baik oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pempro Jawa Timur, Wahid Wahyudi mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi atas terselenggara pameran ini.
Menurutnya, Indo Livestock Expo & Forum sudah sangat tepat memilih Surabaya sebagai tuan rumah pameran. Pertama, karena gubernur Jawa Timur adalah gubernur baru di tahun ini dan salah satu programnya yang termuat dalam nawa bhakti satya adalah Jatim Agro untuk memajukan ekonomi kerakyatan di bidang peternakan melalui petik, kemas dan jual.
Kedua, Jawa Timur sebagai barometer peternakan. Pada 2018 lalu sapi potog memberikan kontribusi sebesar 27 % dari kebutuhan nasional, sapi perah sebesar 51% dan unggas sebesar 73 %. Jawa Timur juga sudah mengekspor produk-produk peternakan ke beberapa negara, seperti Amerika, Hongkong, Malaysia, Singapura dan Thailand.
“Diharapkan dengan pameran ini bisa menghasilkan teknologi-teknologi baru dan adanya forum diskusi untuk meningkatkan inovasi produk-produk peternakan,” tambahnya.
Indo Livestock 2019 Expo & Forum dibuka oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) I Ketut Diarmita. Menurut Ketut, acara ini dapat mendorong kemajuan bidang peternakan dan kesehatan hewan.
Indo Livestock Expo & Forum dihadiri oleh para pembuat keputusan dan buyers nasional dan internasional, dengan target lebih dari 12.000 pengunjung dan delegasi perdagangan, serta lebih dari 400 peserta pameran dari 35 negara.
“Dengan Indo Livestock ini diharapkan meningkatkan minat masyarakat pada dunia peternakan, membuka peluang bisnis dan investasi,” ujar Ketut.
Lebih lanjut, Ketut berharap melalui forum dialog dan seminar yang diselenggarakan selama Indo Livestock dapat berkontribusi pada formulasi kebijakan dan memberikan solusi permasalahan dunia peternakan.