Sirkulasi Udara pada Kandang Terbuka
Alatternakayam – Kandang terbuka (opened house) biasanya berupa kandang panggung atau postal. Untuk kandang terbuka yang sangat konvensional, sirkulasi udara hanya mengandalkan buka tutup tirai kandang. Selain itu buka tutup tirai mengandalkan angin yang berembus dari luar. Namun karena hanya dengan mengandalkan buka tutup tirai yang masuk dari luar kandang, maka kandang terbuka terutama tipe postal, sangat rentan terpapar kadar amonia yang tinggi. Apalagi jika kualitas litter kandang sudah menurun karena rasio C/N yang sudah tidak seimbang. Kadar amonia dalam kandang akan sulit untuk ditekan.
Terkait hal tersebut, untuk memperlancar sirkulasi udara tipe kandang terbuka, baik postal maupun panggung, sebaiknya ditambahkan kipas pendorong. Dengan menggunakan kipas pendorong dalam kandang, maka terjadi pergerakan secara mekanik, dengan mekanisme mendorong angin menjauh dari arah kipas. Pergerakan tersebut menyebabkan terjadinya mekanisme pergerakan angin yang disebut juga dengan positive pressure. Dengan menggunakan kipas angin, maka kecepatan dan pola aliran udara di dalam kandang dapat diprediksi oleh peternak. Sehingga, perpindahan kalor atau panas dari dalam keluar kandang dapat berlangsung secara cepat.
Laju ventilasi alami memiliki hubungan linier dengan kecepatan angin dan tergantung pada perbedaan tekanan udara yang ditimbulkan oleh perbedaan suhu lingkungan. Laju pertukaran udara dipengaruhi oleh luas total bukaan, arah bukaan, kecepatan angin dan perbedaan suhu antara di dalam dan di luar kandang. Manajemen ventilasi berpengaruh terhadap pengendalian kalor di dalam kandang. Proses pengendalian kalor dari sistem ventilasi terjadi melalui efek angin dan efek thermal, di mana produksi kalor di dalam kandang merupakan hasil perkalian antara laju ventilasi dan perbedaan suhu.
Sistem pergerakan udara tipe kandang tertutup (closed house) yang ada di Indonesia umumnya menggunakan sistem tunnel. Sistem itu membuat udara segar ditarik dari luar kandang menggunakan kipas yang berada di ujung lorong kandang. Karena kipas dalam closed house bertipe tunnel itu berfungsi untuk menyedot angin segar sekaligus membuang udara pengap yang ada di dalam kandang, maka disebut juga negatif pressure. Sirkulasi udara pada model kandang tunnel dihasilkan oleh tekanan negatif yang dihasilkan oleh exhaust fan. Tekanan negatif ini menyebabkan udara masuk ke dalam lorong atau kandang melalu inlet (tempat masuk udara) yang berada berseberangan dengan exhaust fan. Biasanya, alat itu berada di sisi kiri dan kanan kandang. Semakin besar kapasitas exhaust fan, maka tekanan dalam kandang akan semakin besar. Hal ini tentu harus diimbangi dengan inlet yang memadai.
Selain berfungsi untuk mengganti udara kotor di dalam kandang, pergerakan udara yang ditarik oleh kipas melalui inlet juga dapat memberikan efek dingin bagi ternak. Pergerakan udara yang terjadi di dalam kandang yang memberikan efek dingin bagi ternak dalam istilah ilmiahnya adalah wind chill effect. Semakin cepat pergerakan udara, maka suhu aktual yang dirasakan oleh ternak yang ada di dalam kandang akan semakin dingin.
Maka dalam mengatur settingan hidup dan mati (intermitten) kipas dalam kandang, jangan hanya terpaku pada suhu ruangan kandang, perhatikan juga kecepatan angin dari kipas, bukaan inlet, serta berapa lama kipas tersebut dinyalakan. Semakin besar usia ayam maka rasa dingin terhadap pergerakan udara akan semakin rendah. Maka selaku manajer kandang harus bisa mengukur dengan tepat, berapa suhu yang diinginkan oleh ternak, juga apakah bukaan kipas dengan rentang intermitten kipas sudah dapat menggantikan udara kotor di dalam kandang.
Selain pergerakan udara, ada satu aspek lagi yang dapat meyebabkan perbedaan suhu udara ruangan, dengan suhu udara yang dirasa, yaitu kelembapan. Setiap kenaikan 5% kelembapan akan meningkatkan 1oC suhu udara yang dirasakan. Pendingin atau cooling system merupakan bagian yang dapat ditambahkan pada ventilasi tunnel. Cooling system ini berfungsi untuk mendinginkan suhu udara dalam kandang jika rasa dingin oleh pergerakan udara yang dihasilkan oleh exhaust fan belum mencapai suhu yang diharapkan. Cooling system ini berupa spray cooling atau pad cooling.
Baca Juga: Tips Hasil Panen Meningkat Drastis dengan Teknik Ternak Ayam Potong Modern
Sumber: https://www.poultryindonesia.com