Sumber Gambar: poultryindonesia.com

Alatternakayam – Genotyping atau penggolongan virus ND berdasarkan gen protein F baru dimulai setelah tahun 2000 pada saat masa keemasan biologi molekuler di Indonesia. Di tahun 2012 Dr. Teguh Prayitno membuat phylogenetic tree terhadap sequence protein F dari virus-virus ND asal wabah tahun 2009 dan 2010 dengan hasil yang menunjukan bahwa sebagian besar virus wabah ND di Indonesia termasuk ke dalam ND G7. Berdasarkan phylogenetic tree dan runtutan sejarah penelitian virus ND tampak adanya fakta yang menarik yaitu bahwa semua isolat virus ND penyebab wabah di Indonesia termasuk ke dalam jenis ND ganas yang masuk ke dalam grup genotype ND G6 & ND G7.

Berdasarkan Index Obat Hewan Indonesia, saat ini terdapat 247 jenis vaksin ND legal yang diperdagangkan di seluruh Indonesia, dengan 178 jenis vaksin (72%) menggunakan virus ND strain Lasota atau Clone Lasota sebagai masterseed vaksin. Kemampuan vaksin dalam memancing antibodi dari dalam tubuh ayam diukur dengan titer antibodi yang bisa diketahui melalui uji HI menggunakan antigen virus ND. Saat ini terdapat 2 institusi pemerintah yang memproduksi antigen bagi pengujian HI untuk ND yaitu BBLITVET Bogor dan PUSVETMA Surabaya. BBLITVET membuat antigen ND menggunakan virus ND apathogenic strain RIVS-2, sementara PUSVETMA menggunakan virus ND apathogenic strain Ishii.

Dari keseluruhan runtutan sejarah penelitian virus ND serta karakteristik genotyping virus wabah ND, virus seed vaksin, maupun virus pembuat antigen di Indonesia, maka akan diperoleh sebuah kesimpulan yang menarik: 1) Semua virus wabah ND di Indonesia termasuk ke dalam virus ganas velogenic Genotype 6 atau 7 (G6 atau G7). 2) Mayoritas vaksin yang beredar (72%) menggunakan virus ND lentogenic strain Lasota atau Clone Lasota yang masuk ke Genotype 2 (G2). 3) Semua virus ND pembuat antigen uji serologi HI untuk menguji titer antibody menggunakan virus ND apathogenic strain RIVS-2 atau Ishii yang termasuk ke dalam Genotype 1 (G1).

Berdasarkan homology kecocokan respons virus-antibodi, virus ND G6 & G7 yang merupakan penyebab wabah di Indonesia sejak tahun 1926 secara ideal sebaiknya ditanggulangi menggunakan vaksin berbasis virus seed ND G6 & G7 juga. Mayoritas vaksin berbasis virus seed ND Lasota atau Clone (G2) masih mampu menangani serangan wabah ND G6 & G7 serta menghindari ayam dari kematian akibat adanya conserve region pada protein virus ND G2 yang memiliki kemiripan dengan virus ND G6 & G7. Akan tetapi antibodi hasil vaksinasi ND G2 meskipun dapat menetralkan 80% protein virus wabah ND G6 & G7 masih tetap belum mampu menghentikan infeksi virus, infeksi lanjutan serta shedding virus ke lingkungan masih terjadi yang berimbas kepada penurunan produksi di ayam layer (Drop Production Syndrome) serta kelambatan pencapaian berat badan pada ayam broiler. Di lain pihak efikasi vaksinasi berdasarkan titer antibodi ND terkait vaksin berbasis virus ND Lasota atau Clone (ND G2) masih diukur menggunakan antigen dari virus ND RIVS-2 atau Ishii (ND G1).  Penulis merupakan Head of Research and Development PT Tekad Mandiri Citra

Baca Juga: 3 Perbedaan Ayam Layer dan Ayam Broiler Dilihat dari Cara Pemeliharaannya

Sumber: poultryindonesia.com