Sumber Gambar: trobos.com

Alatternakayam – Daging dari ayam dengan pertumbuhan lebih lambat (slow grow)semakin diminati konsumen daging unggas dunia.

Suryo Suryanta, Country Manager Hubbard Indonesia menjelaskan, dua bendera gerai produk olahan daging ayam global telah mengembangkan produk berbasis daging ayam slow grow. Diperkirakan konsumen yang beralih ke konsumsi daging ayam jenis ini akan terus meningkat.

“Ini peluang bagi kita, karena kita punya jenis ayam slow grow yang asli Indonesia, yaitu ayam kampung. Kita sedang mencoba mengembangkannya melalui riset genetika bersama akademisi, mengkombinasikannya dengan gen ayam resesif dari Hubbard,” ungkapnya pada Kuliah Umum Politik Peternakan “Perunggasan Indonesia Menghadapi Tantangan Global” di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Rabu (27/3).

Dia menyatakan, di Belanda, daging ayam yang masuk ke supermarket rata-rata adalah dari jenis ayam slow grow. “Tren konsumsi ayam dunia semakin mendekati ke ‘ayam kampung’ tetapi kita masih belum memberikan perhatian cukup. Maka saya tergerak untuk mengembangkan ayam slow grow ini bersama pergirian tinggi dan lembaga penelitian,” paparnya.

Salah satu jenis ayam slow grow yang sudah diteliti Balai Penelitian ternak dan sudah dikomersialkan adalah ayam ULU. Ayam ini merupakan hasil persilangan antara ayam resesif Hubbard dengan ayam pelung.

Selain itu, Suryo juga memberikan meteri tentang perkembangan bisnis genetik unggas dunia, politik perdagangan unggas dunia, dinamika politik ekonomi perunggasan nasional mutakhir, trend bebas antibiotik pada perunggasan dan deviasi pelaksanaan aturan bebas AGP di lapangan.

Kuliah umum ini merupakan bagian dari sesi perkuliahan yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengambil matakuliah politik peternakan

Baca Juga: Ini Dia 6 Keuntungan Ternak Ayam Potong yang Patut Anda Tahu!

Sumber: trobos.com