Alatternakayam – Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), pada Selasa (25/9), melaksanakan seminar nasional dengan mengangkat tema “Gerakan Modernisasi Perkandangan Menghadapi Tantangan Pasar Global”, di International Convention Center (ICC), Bogor, Jawa Barat.
“Dalam acara ini kita ajak pelaku usaha budidaya unggas agar bisa memodernisasi atau memodifikasi kandangnya, karena itu kita undang juga supplier perkandangan agar bisa saling berinteraksi dan berbagi informasi,” ujar Ketua Umum GOPAN, Herry Dermawan dalam sambutannya.
Menurutnya, kandang merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang usaha perunggasan. “Karena bagaimanapun juga kandang ini supaya bisa memenuhi kebutuhan ternak,” katanya.
Memodernisasi kandang, lanjut Herry, tidak selalu harus diubah menjadi kandang tertutup (closed house), namun bisa juga berupa pemugaran dari model kandang terbuka (open house) menjadi semi tertutup, atau dengan menambah peralatan penunjang kandang yang lebih mutakhir.
“Modernisasi bukan hanya closed house, tapi model semi closed house atau penggunaan teknologi kandang yang bisa membantu usaha budidaya mengikuti pertumbuhan ayam yang semakin cepat, kandang harus memenuhi syarat,” kata Herry kepada Infovet.
Sebab, dengan melakukan modifikasi kandang tentunya pemeliharaan ayam akan jauh menjadi lebih mudah. “Modernisasi kandang ini juga akan meningkatkan kesejahteraan ayam dan sebagai bagian dari upaya menurunkan biaya produksi,” ungkapnya.
Ketua Pantia, Anas Sudjatmiko, mengemukakan, tema modernisasi yang diambil karena merupakan tuntutan dalam perbaikan dan efisiensi produksi sebagai penunjang usaha yang semakin ketat. “Kandang open house harus mulai dibenahi dengan teknologi yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara, Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani, yang menjadi keynote speech mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, mendukung upaya penarapan teknologi perkandangan.
“Peternakan mulai bergeser dari kandang terbuka ke arah pemanfaatan teknologi kandang semi tertutup maupun tertutup. Walau tidak menutup kemungkinan dibutuhkan pembiayaan yang cukup besar, namun ini kita dukung. Karena mengingat adanya pembatasan AGP (Antibiotic Growth Promoter) dan tuntutan penerapan kesejahteraan hewan,” kata Fini.
Pada kesempatan tersebut turut dihadirkan pembicara dari berbagai bidang, diantaranya Pengamat Ekonomi Agribisnis, Arief Daryanto dan pemaparan dari perusahaan perkandangan soal pembuatan kandang closed house, serta dari perbankan mengenai pendanaan khusus perkandangan.
Baca Juga: Optimalkan Potensi Genetik Ayam Broiler Tanpa AGP
Sumber: http://www.majalahinfovet.com/