Alatternakayam – Kenaikan harga DOC (day old chick, anak ayam umur sehari) menjelang bulan puasa dan lebaran menjadi sorotan khusus pada rapat koordinasi stakeholder perunggasan termasuk integrator dan penyedia sarana produksi di Bali, Sabtu (5/5).
Pada acara yang digelar di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar itu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita menghimbau supaya para integrator perunggasan segera menyetor data produksi dan distribusi DOC kepada Ditjen PKH.
“Saya harap segera penuhi permintaan Dirjen untuk segera menyetor data secepatnya. Minggu ini sudah harus selesai,” ujar Ketut. Himbauan Diarmita ini menindaklanjuti gonjang-ganjing harga DOC yang berada di atas harga referensi. Bahkan dikabarkan sempat bertengger di atas level Rp 6.000-an.
“Jangan ada gaduh di unggas. Kita selesaikan sekarang, jangan lagi ada yang ditutup-tutupi. Pintar-pintarlah dan wise-lah kita, antar keluarga perunggasan ini. Kita harus pikirkan kesinambungan usaha, peternakan rakyat,” tegas Ketut.
Pada kesempatan itu salah satu perwakilan divisi breeder (pembibitan) integrator perunggasan menyatakan bersedia untuk tetap mengupayakan harga DOC di Rp 5.750 hingga lebaran.
Ketut menyatakan pertemuan ini sebenarnya digelar untuk mengantisipasi gejolak harga dan menjaga keseimbangan supplay-demand daging ayam menjelang hari besar keagamaan nasional, Acara ini dihadiri Dirjen PKH Kementan, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dirkesmavet), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, perwakilan integrator perunggasan, peternak dan perwakilan asosiasi perunggasan.
Selain pembahasan mengenai antisipasi gejolak harga dan supplay demand, dibahas juga mengenai kasus-kasus penyakit yang berkaitan dengan penurunan produksi, evalausi permentan No 14/2017 tentang pelarangan penggunaan AGP dan pelaksanaannya, serta rantai tataniaga perunggasan
Baca Juga: Pasokan DOC Terkendali, Suplai Daging Ayam Aman
Sumber: http://www.trobos.com