Alatternakayam – Menyikapi adanya tuntutan dan isu global berkenaan dengan Anti Microbial Resistance (AMR), serta tuntutan masyarakat konsumen terhadap produk pangan asal hewani yang aman dan sehat, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian mulai awal 2018, efektif menerapkan peraturan larangan pemakaian AGP (Antibiotic Growth Promoter) melalui pakan ternak dan himbuan untuk mengurangi pemakaian antibiotik untuk tujuan pencegahan yang diberikan melalui cara oral/campur dalam air minum untuk hewan ternak, termasuk ayam.
Berkenaan dengan semakin meningkatnya kejadian resistensi kuman patogen terhadap antibiotik pada manusia, maka pemakaian antibiotik sebagai growth promoter sudah dilarang di negara maju, seperti di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat, serta sekarang sudah dilarang juga di Indonesia dan diikuti oleh beberapa Negara kawasan Asia Tenggara lainnya.
Beberapa perusahaan obat hewan baik di dalam maupun luar negeri sudah dan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk inovatif yang bisa digunakan menggantikan antibiotik, baik sebagai growth promotermaupun untuk mencegah infeksi kuman yang bersifat patogen.
Beberapa jenis produk non-antibiotik dengan kandungan kombinasi beberapa jenis essential oil dan asam organik yang bekerja saling menguatkan, sangat efektif dan aman digunakan sebagai pengganti antibiotik, baik digunakan sebagai pengganti AGP maupun digunakan untuk program pencegahan menggantikan pemakaian antibiotik yang sebelumnya sering diberikan lewat air minum.
Fungsi dan Struktur Saluran Pencernaan pada Ayam
Sistem pencernaan pada ayam dimulai dari paruh dan berakhir pada anus (cloaca). Organ yang terkait dengan sistem pencernaan meliputi, oesophagus, tembolok (crop), proventriculus, gizzard, duodenum, usus kecil (small intestine), sepasang caecum dan usus besar. Organ vital lain yang terkait dengan sistem pencernaan adalah hati dan pankreas.
Dengan beberapa pengecualian (keberadaan dari tembolok, gizzard, proventriculus, usus pendek dan cloaca), anatomi saluran pencernaan dan fisiologi dari unggas adalah serupa dengan hewan mamalia. Oleh karena adaptasi untuk bisa terbang pada bangsa unggas, maka ukuran saluran pencernaannya relatif kecil, karena berhubungan dengan berat tubuhnya. Namun demikian, kondisi ini dikompensasi oleh vascularisasi yang lebih tinggi (kaya pembuluh darah), tingkat ekskresi lambung yang lebih tinggi, waktu henti pakan dalam usus yang sangat singkat, dan kadar keasaman yang lebih rendah pada saluran pencernaannya dibandingkan dengan hewan mamalia.
Bangsa unggas juga memiliki jumlah vili usus yang lebih banyak dan “turn over epithelial rate” = regenerasi sel epithel yang tinggi (48 sampai 96 jam), dan respon yang sangat cepat terhadap adanya radang (kurang dari 12 jam, dibandingkan 3-4 hari pada jenis mamalia), yang membuat bangsa unggas lebih peka terhadap gangguan fungsi saluran pencernaan dalam kapasitas menyerap nutrisi pakan dibanding dengan mamalia.
Transit time and pH in poultry Gastro Intestinal Tract (GIT) | ||
GIT Segment | Transit Time (Min) | pH |
Crop | 50 | 5.5 |
Proventriculus/gizzard | 90 | 2.5-3.5 |
Duodenum | 5-8 | 5-6 |
Jejunum | 20-30 | 6.5-7.0 |
Ileum | 50-70 | 7.0-7.5 |
Colon | 25 | 8.0 |
Source: R. Gauthier(2002) |
Adapun fungsi utama sistem pencernaan pada unggas adalah mulai dari memecah komponen bahan pakan yang dikonsumsinya secara mekanikal dan kimiawi menjadi komponen dasar (basic components) oleh crop dan gizzard (dicerna bila ada bantuan enzim eksogen, seperti: pectinase, sellulase, xylananse, mananase, dsb). Selanjutnya pada usus halus komponen dasar dari pakan dicerna (dengan bantuan enzim endogen: lipase, amilase dan protase yang dihasilkan oleh pankreas) dan selanjutnya nutrisi pakan diserap (absorption) oleh vili-vili usus dengan sel absortif-nya yang sehat. Hati selanjuntnya punya tugas untuk memetabolisme dan men-sintesa nutrisi yang sudah diserap oleh vili-vili usus yang masuk dibawa oleh darah ke hati.
Beberapa Paramater yang dapat Digunakan untuk Menilai Saluran Pencernaan Ayam Berfungsi Baik:
1. Kecernaan dan penyerapan nutrisi pakan yang baik.
2. Sangat rendahnya nilai nutrisi pakan yang terbuang menjadi kotoran.
3. Bau sangat minim dari kotoran yang dihasilkan.
4. Sangat rendah bahkan hampir tidak ada ayam yang nampak sakit atau mati.
5. Feed Convertion Ratio sangat baik (sesuai standar).
Efek Pemakaian Antibiotik pada Industri Peternakan
Beberapa problem yang ditimbulkan akibat kesalahan pemakaian antibiotik sebagai growth promoter dan program pencegahan infeksi mikroorganisme patogen pada ayam:
• Memicu terjadinya resistensi kuman oportunis/patogen.
• Memicu terjadinya “super infeksi” oleh mikroorganisme lain yang ada dalam saluran pencernaan yang tidak sensitif terhadap AGP/antibiotika yang dipakai tersebut.
• Menekan populasi “benefecial microflora” dalam saluran pencernaan.
• Menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
• Memicu terjadinya kerusakan dan penurunan fungsi dinding usus.
Dasar dan Mekanisme Terjadinya Problem Pencernaan karena Kesalahan Pemakaian Antibiotik
Created diagram by Wayan Wiryawan, 2012 |
Menjaga Kesehatan dan Performance Sistem Pencernaan Tanpa Antibiotik
Kondisi sehat dan performance optimum dari sistem pencernaan dapat digambarkan sebagai keadaan utuh dari struktur dan fungsinya, atau sederhananya kondisi maksimal dari fungsi sistem pencernaan dalam memecah, mencerna dan menyerap (fungsi saluran pencernaan, mulai dari crop, gizzard dan usus), serta melakukan memetabolisme dan men-sintesa (fungsi hati) terhadap nutrisi pakan yang dikonsumsi oleh ayam.
Berkenaan dengan fungsi mencerna komponen nutrisi oleh saluran pencernaan, tidak terlepas juga dari peran pankreas (posisinya menempel pada duodenum) dalam menghasilkan enzim endogen (amilase, lipase dan protease) yang bekerja pada duodenum dan juga menghasilkan hormon, seperti Insulin, Somatostatin dan Glucagon yang bekerja di dalam darah.
Untuk menjaga kesehatan dan performance sistem pencernaan ayam, disamping wajib bagi peternak menerapkan good farming praktis, menyediakan serta memberikan pakan dengan kandungan nutrisi lengkap dan seimbang satu sama lainnya, serta yang tidak kalah pentingnya pakan yang dikonsumsi mudah dicerna oleh ayam.
Untuk mencegah infeksi kuman entero-patogen yang secara normal ada dalam saluran pencernaan dan juga menjaga kesehatan saluran pencernaan, semaksimal mungkin hindari pemakaian antibiotik, baik sebagai growth promoter maupun untuk program kesehatan. Sebagai penggantinya dapat digunakan produk alternatif yang justru lebih aman dan tetap efektif dapat mencegah terjadinya gangguan sistem pencernaan akibat infeksi kuman entero-patogen, seperti menggunakan produk dengan kandungan kombinasi antara essential oils dan asam organik, probiotik + prebiotik dan juga natural anti-coccidia.
Beberapa Jenis dan Pilihan Feed Additive serta Produk Non-Antibiotik untuk Menjaga Kesehatan dan Performance Sistem Pencernaan Ayam
Beberapa jenis feed additive yang dicampurkan dalam sediaan pakan dapat membantu menjaga kesehatan dan performance sistem pencernaan, baik secara langsung maupun tidak langsung mencegah gangguan infeksi mikroorganisme patogen dan kelainan sistem pencernaan karena toksikosis. Berikut jenis feed additive dan produk non-antibiotik yang dapat digunakan untuk mencegah mikroorganisme patogen:
a. Natural anti-coccidial, pasca dilarangnya pemakaian beberapa jenis anti-coccidia, beberapa perusahaan obat hewan sudah mulai mengembangkan penelitian untuk menghasilkan produk alternatif pengganti antibiotik tertentu yang selama digunakan sebagai anti-coccidia. Beberapa produk natural anti-coccidia mengandung kombinasi beberapa jenis essential oil, seperti mengandung extract garlic dalam bentuk PTS dan PTSO kombinasi dengan Carvacrol (dari Oregano) dan Cinnamone, seperti Phytmax Cox.
b. Probiotik (Direct-fed microbials), probiotik adalah sediaan produk mengadung mikroorganisme hidup dengan efek yang menguntungkan terhadap host (induk semangnya) dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora yang ada dalam saluran pencernaan. Mikroflora dalam usus dapat terganggu oleh beberapa keadaan, seperti karena pemakaian antibiotik atau jenis obat lainnya, stress yang berlebihan, infeksi agen penyakit, atau karena paparan racun (yang bersumber dari pakan), yang dapat mengkondisikan kuman patogen berkembang dan menyebabkan infeksi serta kerusakan pada saluran pencernaan. Probiotik dapat membantu mencegah bakteri patogen yang menyebabkan ganguan pada saluran pencernaan dan probiotik dapat membantu manjaga keseimbangan mikroflora yang menguntungkan bagi host-nya.
c. Prebiotik, adalah non-digestible food ingredients (readily fermentable sugars), bermanfaat dan mempunyai efek yang menguntungkan terhadap hewan dengan cara menstimulasi pertumbuhan dan/atau aktivitas bakteri yang bersifat menguntungkan yang terdapat dalam colon/caecum dan meningkatkan kesehatan hewan host-nya. Kebanyakan potensial prebiotik adalah karbohidrat, diantaranya oligosakarida. Beberapa jenis prebiotik yang digunakan diataranya, Fructo Oligo Saccharides (FOS), Xylo Oligo Saccharides (XOS), Mannan Oligo Saccharides(MOS) dan Galacto Oligo Saccharides (GOS).
d. Organic acid, mempunyai efek strong acidifier, seperti Fumaric Acid, Malic Acid, Formic Acid dll, memainkan peranan cukup penting untuk membantu menurunkan pH saluran pencernaan dan menjaga pH saluran pencernaan bagian atas di bawah 6.0, sehingga secara tidak langsung dapat menekan kolonisasi dari kuman entero-patogen, seperti E.coli, Salmonella, Pseudomonas dan Clostridium, serta membantu meningkatkan populasi mikroflora yang bersifat menguntungkan yang ada dalam saluran pencernaan, sehingga dapat membantu kesehatan saluran pecernaan. Beberapa sediaan produk mengandung organic acids yang sudah tersedia di pasaran saat ini seperti, Hydrocap AA, Acitec A – GR, serta Acitec Liquid.
Penambahan setiap hari sediaan asam organik bentuk “short chain fatty acid”, seperti asam butyrat dalam bentuk sediaan matrix khusus untuk unggas yang dicampurkan dalam sediaan pakan dapat membantu meningkatkan perkembangan sel-sel epithelial, memperbaiki secara cepat sel-sel epithel yang rusak, meningkatkan panjang dari vili-vili usus, sehingga meningkatkan kapasitas penyerapan nutrisi pakan oleh dinding usus dan juga bermanfat untuk menekan dan mengontrol populasi Salmonella, E.coli, Pseudomonas dan entero-patogen lain dalam saluran pencernaan. Beberapa sediaan produk mengandung asam butyrat dengan matrix dan posisioning pemakaian produknya berbeda sesuai spesies dan umur ternak yang ada di pasaran saat ini seperti, Butytec Plus (calcium butyrate) dan BPS Plus (double buffer sodium butyrate).
e. Essential oils, produk hasil ektraksi bahan herbal yang dibuat dalam bentuk sediaan produk phytogenic, di mana pemberiannya dapat melalui pakan atau air minum. Sediaan produknya bisa tunggal atau gabungan dari beberapa jenis essential oils. Kerja dari essential oils di samping efektif sebagai selektif anti-mikrobial, juga berfungsi sebagai anti-inflamasi dan immunostimulan, serta beberapa jenis essential oils dapat juga sebagai anti-parasit (khususnya anti-coccidia) dan anti-mold (candida dan aspergillus). Beberapa sediaan produk essential oils yang di pasaran saat ini seperti, Garlicon, Licorol, Phytmax, Hydrocap AA dan Acitec A & C-GR.
f. Enzim, penambahan enzim dalam sediaan pakan atau melalui air minum dapat membantu ayam meningkatkan kapasitas nilai kecernaan nutrisi yang terkadung dalam sediaan pakannya. Pemberian pakan dengan kandungan “high viscosity cereal grains” pada ayam dapat memicu meningkatnya populasi kuman patogen yang ada dalam saluran pencernaan, khususnya usus kecil (ileum). Penambahan sediaan enzim yang ditujukan untuk memecah NSP yang ada dalam sediaan pakan, dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, efesiensi pakan, meningkatkan kualitas kotoran dan memungkinkan pemakaian bahan baku pakan yang biayanya lebih murah. Beberapa sediaan produk enzim yang sudah tersedia di pasaran saat ini seperti, Enerzyme Plus dan Enerzyme Pro-700.
g. Toxin Absorbent/Toxin Binder, dicampurkan dalam sediaan pakan untuk membantu penerapan racun yang dihasilkan oleh jamur. Mikotoksin merupakan bahaya tersembunyi yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem pencernaan, sistem immunitas sehingga dapat menyebabkan immunosupresi, gangguan kesehatan, serta gangguan pertumbuhan dan produksi pada ayam. Beberapa sediaan produk anti-mikotoksin/toxin absorbent yang sudah tersedia di pasaran saat ini seperti, Fusion Mbx, Fusion Dyad, Fusion Os dan Ecofiltrum.
Kesimpulan
Saluran pencernaan pada dasarnya secara terus menerus mengalami pemaparan berbagai jenis materi asing yang dapat menggangu fungsi maksimalnya dalam mencerna dan menyerap nutrisi pakan. Rendahnya tingkat biosekuriti dan lemahnya praktek manajemen yang diterapkan oleh peternak di lapangan, menyebabkan tingginya tantangan kuman atau mikroorganisme penyebab penyakit, serta toksin yang dapat mencemari pakan. Bakteri aerob dan anaerob, racun yang diproduksi oleh jamur (mikotoksin), parasit (protozoa) seperti coccidia sangat sulit dihilangkan dari lingkungan peternakan.
Adanya tuntutan global berkenaan dengan isu AMR, di mana belakangan ini makin meningkatnya kasus resistensi kuman patogen terhadap antibiotik pada manusia, serta adanya tuntutan masyarakat konsumen terhadap produk pangan asal hewani yang aman dan sehat, bebas dari residu antibiotik dan cemaran mikroorganisme patogen yang juga resisten terhadap antibiotik, membuat pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian memberlakukan larangan keras pemakaian apapun jenis antibiotik sebagai growth promoter dan juga pemakaian antibiotik digunakan untuk program pencegahan. Antibiotik hanya diijinkan digunakan untuk keperluan pengobatan dan harus di bawah pengawasan dokter hewan yang kompeten.
Kementerian Pertanian mendorong pelaku usaha dibidang kesehatan hewan untuk memproduksi dan menyediakan produk alternatif sebagai pengganti antibiotik yang dapat digunakan sebagai growth promoter maupun untuk tujuan pencegahan terhadap infeksi mikroorganisme patogen yang bersifat infeksius dan beberapa perusahaan obat hewan di Indonesia saat ini sudah ada yang mampu menyediakan produk alternatif pengganti antibiotik tersebut.
Diperlukan perhatian sungguh-sungguh dalam memilih dan menggunakan feed additive atau kombinasi beberapa feed additive yang akan ditambahkan ke dalam sediaan pakan, untuk menjaga kesehatan dan mengoptimalkan performance sistem pencernaan itu sendiri.
Baca Juga: Probiotik dan Prebiotik pada Ayam Broiler