pasokan doc

Sumber Gambar: http://www.trobos.com

Pemerintah terus memantau suplai dan distribusi DOC (day old chick, anak ayam umur sehari) untuk memastikan pasokan dan harga daging ayam aman selama bulan puasa dan lebaran.
Terlebih, menghadapi bulan suci Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun 2018 M/1439 H, untuk memastikan suplai dan distribusi DOC broiler (ayam pedaging) ke peternak lancar.
Untuk itu Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sugiono menggelar inspeksi ke breeder PT Janu Putra Sejahtera di dusun Rejosari, desa Ngawis, kecamatan Karangmojo – Gunungkidul dan bertemu dengan sejumlah peternak broiler di kota Wonosari – Gunungkidul pada 21/4.
“Kami kesini dengan tujuan untuk memastikan bahwa ketersediaan daging ayam aman. DOC adalah salah satu input untuk proses produksi ayam broiler, sehingga kelancaran distribusi DOC ke peternak menjadi hal yang penting,” ungkapnya.
Ditegaskannya, pemerintah menginkan agar bulan puasa dan lebaran tidak ada gejolak harga, sehingga masyarakat bisa merasa tenang beribadah dan peternak bisa bahagia.
Sugiono yakin ketersediaan daging ayam ras menjelang HBKN Bulan Mei dan Juni 2018 aman. Berdasarkan perhitungannya bersama Tim Analisis Supply-Demand bahwa potensi ketersediaan DOC Ayam ras sebanyak pada bulan (Mei/bulan puasa) sebanyak 289.546.735 ekor. Setara dengan daging 314.633 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan pada bulan tersebut sebanyak 268.938 ton, sehingga surplus sebanyak 45.694 ton.
Potensi ketersediaan DOC ayam ras pada bulan Juni/Idul Fitri  sebanyak 286.619.385 ekor setara dengan daging 311.452 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan pada bulan tersebut sebanyak 266.220 ton, sehingga surplus 45.232 ton.
Dukungan Breeder
Sri Mulyani, Head of Breeding & Hatchery Division PT Janu Putra Sejahtera menyatakan permintaan DOC menjelang bulan puasa sangat tinggi, bahkan sampai pertengahan bulan Syaban / Ruwah (bertepatan pada bulan April). Tidak semua permintaan bisa dipenuhi karena kapasitas produksi terbatas.
“Harga DOC tetap stabil, Rp 5.700 di peternak. Kalau tempoh hari pernah sampai Rp 6.000 itu karena banyak permintaan, padahal induk banyak yang memasuki periode afkir sehingga produksi jauh kurang,” ungkapnya saat dikunjungi Dirbitpro Ditjen PKH Sugiono.
Sri Mulyani mengaku sedikit sekali mengirimkan DOC ke perantara / broker, jadi tidak ada kekhawatiran untuk permainan harga. “Karena produksi masih sedikit sehingga kastemer peternak kami jelas,” tegasnya.
Diterangkannya, PT Janu Putra – Gunungkidul memiliki kapasitas produksi DOC 1,1 juta – 1,4 juta ekor perbulan. “Distribusinya diseimbangkan antara kebutuhan internal perusahaan dengan eksternal. Untuk eksternal pasarnya hampir ke seluruh Jawa, dari Serang, Jawa Tengah hingga Jawa Timur” jelasnya.
Suplai Aman
Melalui kombinasi data dan tatap muka dengan produsen DOC tersebut,  Sugiono menyimpulkan ketersediaan DOC final stick (FS) sangat mencukupi, dan harga DOC secara umum masih relatif stabil “Meskipun terdapat beberapa keluhan di sebagian wilayah tentang tingginya harga DOC yang sedikit lebih mahal,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Sugiono memastikan pemerintah sudah mengambil langkah. Salah satunya dengan teguran tertulis dari pemerintah ke perusahaan yang menjual DOC dengan harga mahal.
Menurut Sugiono, harga panen ayam hidup / livebird  relatif stabil dan menguntungkan peternak.  Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara tahun 2016-2017, dimana biasanya pada awal tahun yaitu pada bulan Januari sampai April terjadi ketidakseimbangan antara supplai dan demand yang mengakibatkan turunnya harga ayam ras di tingkat peternak.
Sejak diberlakukannya Permentan No 32 tahun 2017, harga livebird Januari – April harga  di tingkat peternak tidak mengalami goncangan berarti, hanya sedikit di bawah harga referensi yang ditetapkan pemerintah.
“Saya yakin dengan kondisi DOC yang mencukupi, maka ketersediaan daging ayam menjelang puasa dan lebaran tahun ini cukup tersedia dan aman. Kita prediksikan kenaikan harga ayam hidup pun masih dalam batas yang wajar di tingkat konsumen,” tandasnya.

Baca Juga:  Pajak di Bisnis Peternakan

Sumber: https://trobos.com