Alatternakayam – Penyakit merupakan ancaman bagi usaha peternakan ayam, terutama ayam broiler. Oleh karena itu, bagi Anda yang hendak beternak ayam broiler sebaiknya mengenali jenis penyakit ayam broiler beserta solusinya sejak awal.
Ayam broiler rentan terhadap penyakit dan akan sangat merugikan jika ternak sudah terserang penyakit. Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang broiler umur 25 hari ke bawah beserta solusinya.
Chronic Respiratory Disease (CRD)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galliseptiucum. Apabila broiler terserang penyakit ini, maka akan menunjukkan gelaja sesak napas, ngorok, dan keluar cairan eksudat dari hidung atau mulut. Anda dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit ini, yaitu dengan sanitasi dan desinfeksi.
Selain itu, Anda juga harus memerhatikan beberapa hal seperti ventilasi cukup, sanitasi air minum, kepadatan baik, mencegah tamu keluar masuk kandang, dan manajemen pemeliharaan yang baik. Jika broiler sudah terserang, maka lakukan pengobatan dengan doksisiklin, erythromycin, kakamycin, dan enrofloksasin.
Kolibasislosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Escherichia colli. Apabila broiler terserang penyakit ini, maka akan menunjukkan gejala seperti lesu, kusam, sesak napas, bulu di sekitar anus lengket, dan diare.
Pencegahan terhadap penyakit ini bisa dilakukan dengan perbaikan sanitasi lingkungan, pakan dan air, manajemen pemeliharaan baik, kepadatan baik, serta ventilasi cukup. Jika broiler sudah terserang penyakit ini, maka bisa dilakukan pengobatan dengan trimetropim, sulfadiazin, ampicilin, colistin, neomycin, dan enrofloksasin.
Tetelo (Newcastle Disease)
Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo. Gejala yang ditunjukkan, yaitu gangguan pernapasan (batuk, sesak napas, ngorok, lendir keluar dari hidung), gangguan pencernaan (diare berwarna hijau keputihan), gangguan saraf (tubuh gemetar, kejang, kelumpuhan kaki dan sayap, leher terpelintir dan ayam berputar-putar).
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi, perbaikan sanitasi, dan manajemen pemeliharaan. Dalam kasus ini tidak ada obatnya, namun untuk penanganan bisa menggunakan antibiotik selama 3—5 hari untuk mencegah adanya penyakit sekunder oleh bakteri. Selain itu, bisa diberikan multivitamin untuk meningkatkan kondisi tubuh dan proses peyembuhan.
Infectious Coryza (Snot)
Peenyakit ini disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum. Gejala yang ditunjukkan, yaitu eksudat dari hidung, pembengkakan muka (terutama di sekitar mata), bersin, keluar air mata, dan susah bernapas. Ayam broiler yang terjangkit, biasanya sembuh dalam dua minggu.
Pencegahan bisa dilakukan dengan perbaikan manajemen pemeliharaan dan sanitasi kandang, kepadatan cukup, serta desinfeksi kandang dan peralatan. Jika sudah terserang, maka lakukan pengobatan dengan erytromisin, sulfadiazin, ampisilin, trimetropim, dan tetrasiklin.
Omphalitis
Penyakit ini disebabkan karena pusar tidak menutup, lalu terinfeksi bakteri Caliform, Staphylococcus, dan Pseudomonas. Gejala yang ditunjukkan, yaitu mengantuk, kepala menunduk dan sering mendekati pemanas, serta pusar meradang dan terdapat benjolan seperti kudis.
Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga sanitasi dan kelembapan kandang, ventilasi baik, perbaikan manajemen brooding (suhu stabil dan sesuai), dan suhu transportasi dijaga. Jika sudah terserang, maka lakukan pengobatan dengan memberi antibiotik spektrum luas seperti enrofloksasin untuk mencegah infeksi sekunder.
Baca Juga: Pengganti Antibiotik? Peranan Probiotik pada Ayam Broiler
Sumber: http://pertanianku