alatternakayam – Broiler modern diperoleh dari kombinasi persilangan galur murni unggul (genetic selection dan cross breed) yang memiliki formula diet yang lebih spesifik. Pola pertumbuhannya sangatlah selektif dan cenderung lebih peka terhadap setiap perubahan yang ada. Hal ini dikemukakan oleh Eko Prasetyo, DVM, selaku Private Commercial Broiler Farm Consultant, pada seminar Ayoternak.id yang diselenggarakan pada pameran Indo Livestock 2022 di Jakarta Convention Center, Jumat (8/7).

Eko mengatakan bahwa broiler modern tumbuh sangat cepat dengan efisiensi pakan yang sangat baik. Selain itu, otot dadanya relatif tebal. Tebalnya otot dada ini disebabkan oleh perbaikan genetik yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, sehingga menurunkan kuantitas biji-bijian yang diperlukan untuk memproduksi satu kilo gram daging.

Dengan karakteristik yang ada, aspek tata laksana pemeliharaan tentu menjadi perhatian. Pada saat awal kedatangan, pemeriksaan suhu kloaka dan penyesuaian dengan suhu area brooding bertujuan untuk mengetahui seberapa baik ketercapaian suhu ideal di area pemeliharaan yang dibutuhkan dan seberapa baik respon DOC terhadap tata laksana saat penerimaan di kandang tersebut.

“Manajemen tempat makan dan minum, misalnya, harus diperhatikan jumlah dan rasionya, ketersebarannya, hingga level ketinggiannya. Analisa pencapaian perfoma di minggu pertama dapat dilakukan dengan menganalisa pencapaian berat rata-rata dan konversi pakannya. Selain itu, keseragaman atau uniformity ayam juga perlu dilihat,” terangnya.

Selain manajemen pakan, Eko juga menekankan bahwa kondisi stres juga perlu diperhatikan. “Stres yang disebabkan oleh suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kebisingan lingkungan, hingga amonia, akan sangat berdampak pada kenyamanan ayam,” tuturnya.

Monitoring ekstra ketat demi kenyamanan broiler modern merupakan suatu kewajiban. Kontrol kenyamanan ayam dapat berdasar pada paca indera, tingkah laku ayam, dan alat ukur. Mulai dari kualitas sekam, tingkat kepadatan, pengaturan ventilasi, dan penerapan biosekuriti yang ketat diperlukan oleh ayam jenis ini. Oleh karena itu, broiler modern cocok dipelihara pada kandang dengan sistem tertutup (closed house) agar pengaturan dapat dilakukan dengan mudah.

“Settingan ventilasi mengacu kepada hitungan minumum ventilaai dengan modifikasi komponen closed house yang seperlunya saja, baik di area inlet di sepanjang kandang maupun di area outlet,” jelasnya.

Pada kesimpulannya, Eko mengatakan bahwa pemahaman terkait potensi genetik broiler modern menjadi titik krusial agar potensinya dapat terekspresikan lebih optimal.

“Kejelian dalam memonitor pelaksanaan pemeliharaan menjadi kunci dalam upaya mengoptimalkan potensi genetik yang dimiliki broiler modern,” pungkasnya.

Sumber: poultryindonesia.com