Alatternakayam – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) berhasil membukukan nilai ekspor lebih dari Rp 500 miliar sepanjang 2019 ini.
Nilai ekspor Japfa sebesar Rp 506 miliar lebih tahun ini, terdiri dari ekspor perikanan sebesar Rp 438,4 miliar, dan ekspor peternakan sebesar Rp 67,79 miliar. Ekspor peternakan terdiri dari ekspor breeding (bibit ayam dan telur tetas) Rp 32,08 miliar, obat hewan Rp 30,43 miliar, daging dan produk olahan Rp 4,42 miliar, dan pakan ternak Rp 1,64 miliar.
Sebagai perusahaan agribisnis nasional, berbagai produk Japfa sudah diterima di pasar mancanegara, mulai dari produk perunggasan hingga produk budidaya ikan air tawar/aquaculture. Pencapaian tersebut ditutup Japfa dengan mengirimkan produk perunggasan ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), pada seremoni pelepasan ekspor oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo pada Minggu (8/12) petang.
Harwanto, Deputy COO Poultry Division Japfa menjelaskan, kerjasama antara Japfa dan RDTL sudah terjalin sejak pertengahan 2019. Ekspor kali ini berupa karkas dan produk ayam olahan, bermerk dagang Best Chicken dan Tora Duo. “Dengan dikirimkannya kembali produk-produk Japfa ke RDTL, artinya produk JAPFA dapat bersaing dan diterima baik di pasar RDTL,” tandasnya.
Dijelaskannya, sampai dengan 2019, Japfa telah membuka pasar ekspor di 20 negara, yang mencakup benua Amerika, Afrika, Asia, dan Eropa. Dibandingkan tahun 2018, Japfa mengalami pertumbuhan ekspor sebesar 53%. Memperkuat promosi, perusahaan ini juga mengikuti berbagai macam expo internasional, seperti di Malaysia, Qatar, dan China juga kerap dilakukan Japfa untuk mendukung hal tersebut.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan sudah dekat dengan Japfa sejak lama, dan mengamati perkembangan Japfa dalam membantu pemerintah mendorong akselerasi perekonomian Indonesia. “Hari ini menjadi bukti bahwa Japfa melalui upayanya dan pencapaiannya yang luar biasa ini mampu menjadi kebanggaan bangsa, kebanggaan Sidoarjo, kebanggaan masyarakat Indonesia yang harus kita dukung untuk dapat terus lebih baik di masa mendatang,“ ungkap Mentan.
Keberhasilan menembus pasar luar negeri ini, menurut Harwanto, menandakan Japfa telah memenuhi persyaratan standar kelayakan ekspor internasional, lolos sertifikasi kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikasi produk halal, dan sertifikasi Food Safety System Certification (FSSC) 22000. Dalam kegiatan produksinya, JAPFA mengedepankan kualitas produk untuk dapat bersaing di pasar internasional, dengan tetap mempertimbangkan harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.
“Pelepasan ekspor ini tentunya tidak lepas dari kepercayaan pemerintah kepada Japfa untuk terus berkomitmen dalam membuka peluang di pasar global dan memenuhi permintaan mancanegara yang kian bertambah. Pengembangan produk peternakan sudah seyogyanya dibangun melalui kerjasama semua pihak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar global,” ujar Harwanto.
“Kami optimis bahwa kami siap dan mampu untuk melebarkan sayap ke pasar internasional, dan akan terus melakukan upaya peningkatan mutu dan layanan kami untuk membuka peluang yang lebih luas lagi di pasar global,” tutup Harwanto.